 |
| Deklarasi AKW |
Pernyataan sikap AKW ini, Kamis (10/2), dicetuskan terkait rasa keprihatinannya terhadap kemunculan tragedi di Pandeglang dan Temanggung.
Juru bicara AKW, Hafidz BR, mengatakan, AKW merupakan wadah perhimpunan para pemuda Wonogiri dari berbagai organisasi kepemudaan lintas agama.
Menyikapi kemunculan insiden penyerangan jemaat Ahmadiyah di Cikeusik Pandeglang Banten dan tragedi anarkis di Temanggung Jateng, AKW menyampaikan tiga butir pernyataan sikap.
Pertama, mengutuk keras tindakan anarkis apa pun, terlebih yang mengatasnamakan agama.
Kedua, menuntut kepada pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus anarkis yang terjadi di Pandeglang dan Temanggung.
Ketiga, Mengimbau kepada semua elemen masyarakat, untuk bersikap arif dan tidak terpancing dengan adanya tindakan anarkis yang mengatasnamakan agama.
Pernyataan sikap AKW ini, ditandatangani oleh tujuh tokoh ormas (organisasi massa) pemuda Kabupaten Wonogiri. Yakni Ali Mahbub dari Gerakan Pemuda Ansor, Parmanto (Pemuda Muhamadiyah), FS Krisyanto (Pemuda Katolik), Henky S (Pemuda Kristen), Ari Ekaningrum (Pemuda Pancasila), Slamet Dwiyono (Pemuda Hindu) dan Parmin (Pemuda Budha).
Ikut hadir memberikan sambutan pada upacara deklarasi penyampaian pernyataan sikap AKW ini, Kapolres Wonogiri AKBP Nanang Avianto, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Murdjoko, dan Pimpinan
Yayasan Kerukunan Umat Beragama (YKUB) Wonogiri Drs Suwoso MM. Kata Kapolres, rasa aman, damai, nyaman dan tenteram serta kondusif itu mahal harganya.
''Karena itu, situasi Wonogiri yang kondusif harus dipertahankan. Kejadian dan insiden di lain daerah, jangan sampai terjadi di Wonogiri,'' tegas Kapolres.
Sebab, manakala kekacauan itu sampai terjadi, akan memberikan dampak yang sangat luas terhadap segala sendi tatanan dan kehidupan bermasyarakat. ''Untuk itu, hendaknya kita harus saling punya toleransi, saling hormat-menghormati dalam bingkai kebersamaan, untuk tetap menjaga Wonogiri agar tetap aman,'' kata Kapolres.
Dandim menyatakan, segenap komponen dan elemen masyarakat Wonogiri, hendaknya tetap menjalin tali silaturahim dalam mewujudkan keakraban dan kebersamaan, demi mempertahankan situasi yang aman dan nyaman.
Pimpinan YKUB, Suwoso, menambahkan, satu hal yang penting untuk diwaspadai adalah manuver dari pihak ketiga yang datang dari luar Wonogiri. ''Utamanya dari kelompok radikal antikemapanan asal luar daerah,'' kata Suwoso.
Sebab, tambahnya, manuver kelompok antikemapanan dari luar Wonogiri ini, cenderung mengedepankan tindakan anarkis untuk memunculkan kekacauan.
Source: Suara Merdeka
-----------------------------
|
PASANG IKLAN GRATIS:: Tanpa Daftar ::: Iklan Langsung Tayang secara massal ::: |
Terimakasih jika Anda berkenan memberi Komentar dengan bahasa yang Santun