bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Ruyati, Kembang desa itu akhirnya di pancung

Ruyati, Kembang desa itu akhirnya di pancung

Ruyati - foto.wartanews

TKW-foto.google
Sumber kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), Sabtu lalu (18/6), telah mengeluarkan pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, tentang pelaksanaan hukuman pancung terhadap TKI perempuan Warga Negara Indonesia, Ruyati binti Satubi Saruna.

Dalam pernyataannya, Kementerian menegaskan bahwa pemerintahan Raja Abdullah bin Abdul Aziz berkomitmen menegakkan keamanan, keadilan, dan penerapan perintah Allah terhadap siapapun yang menyerang dan membunuh orang lain.

"Siapa saja menyerang keamanan rakyat (Saudi) dan menumpahkan darah mereka akan dihukum sesuai syariat Islam," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Pelaksanaan hukuman mati terhadap Ruyati telah dilakukan pada hari Sabtu (18/6) di Kota Makkah. TKI asal Bekasi tersebut terbukti bersalah dan mengaku telah membunuh majikan perempuannya, Khairiyah binti Hamid Majlad dengan sebilah golok. Dekrit Raja Abdullah untuk menghukum mati Ruyati keluar setelah vonis tersebut diperkuat oleh pengadilan banding dan Mahkamah Agung Saudi.

Hukuman pancung yang di jatuhkan terhadap Ruyati, membuat masyarakat Indonesia tercengang dan pemerintah pun merasa kecolongan, padahal belum lama berselang presiden SBY melalui pidatonya menyatakan akan menjamin keselamatan dan meningkatkan perlindungan terhadap TKI Khususnya di Arab Saudi.
Banyak pihak kemudian mempertanyakan kinerja pemerintah dalam melindungi warganya, terutama yang bekerja di Luar negeri, dan nampaknya hal ini akan menjadi polemik berkepanjangan, sampai muncul berita baru lainnya.

Ruyati sang Kembang Desa

Hal lain yang menarik adalah, siapa sebenarnya Ruyati ?
Berita kematiannya sontak membuat saya ingin mengetahui siapakah dia, sehingga saya mencoba searching di Google untuk mengumpulkan informasi tentang Ruyati dan membagikannya untuk anda.

Ruyati, begitu panggilannya, di kala muda usia ia kembang desa di kampungnya, pemuda mana yang tak tahu siapa Ruyati, dara cantik, ramah, pandai bergaul dan pintar. Demikian penuturan seorang penduduk, teman masa kecil Ruyati di sebuah desa bernama Sukadarma, Kecamatan Sukatani. Cikarang, Jawa Barat.

Waktupun berjalan, kembang desa itu di usianya yang ke 13 kemudian menikah dengan laki-laki pilihannya, Ubedawi. Pesta perkawinannya pun begitu meriah, banyak pemuda desanya bahkan pemuda desa lainnya patah hati melihat sang kembang desa sudah mantap dengan pilihannya. Pernikahan ternyata mempunyai konsekuensinya sendiri, kelahiran anak-anaknya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bersama suaminya ia memutar otak kemana mendapatkan biaya lagi?

Negeri ini masih membangun dan terlalu banyak prioritas dalam pembangunan, akibatnya masyarakat desa hanya terkena dampak dari kebijaksanaan yang dipilih. Seperti yang ditulis seorang jurnalis, Agustinus Yunastiawan yang melihat dari sudut pandang perencanaan kota dan wilayah. Pilihan negara untuk membangun negeri ini mengacu pada sebuah pola yaitu Teori growth pole - pertumbuhan hanya berpusat pada beberapa simpul pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi dipusatkan demi efisiensi.

Desa dan daerah sekitarnya diharapkan memperoleh rembesan (spill over) dari pusat-pusat pertumbuhan tersebut, pada praktiknya justru pusat-pusat pertumbuhan tersebut menghisap sumber daya yang luar biasa dari kawasan penyangga perkotaan (pedesaan dan periurban). Dampak teori ini luar biasa, masyarakat desa menyimpulkan sendiri dan lahirlah pola pikir baru, ingin sukses pergilah ke kota! Bagaimana kalau kota-kota menjadi terlalu penuh? Mudah saja, segeralah ke luar negeri, barangkali ada peruntungan lebih baik di sana!

Maka tak heran, berangkatlah Ruyati ke luar negeri – Arab Saudi dengan bantuan perusahaan penyalur tenaga kerja TKW, PT Dasa Graha Utama, Pondok Gede, Bekasi. Keberangkatan pertama ia ke Madinah bekerja selama 5 tahun, kembali ke Indonesia dan rupanya biaya hidup meningkat terus dan keinginan memperoleh tambahan pemasukkan menggoda dirinya kembali. Kali kedua selama ia membutuhkan waktu 6 tahun, ia pun kembali membawa uang yang cukup besar dan membeli sebuah kendaraan angkutan kota bagi anaknya.

Menjadi TKW kedua kalinya
Usianya beranjak semakin tua dan keinginan menghabiskan hari tua yang lebih nyaman menggodanya, ia berangkat lagi, sang suami menolak rencananya tersebut. Mereka terus bertengkar, apalagi keluarga dan anak-anak juga melarangnya. Suami tak tahan dan mereka bercerai. Ruyati tak bergeming dengan rencananya.

Namun malang, kali ini ia memperoleh majikan yang begitu sangar, ia sering disiksa, hari demi hari, ia benar-benar diperlakukan bak seorang budak adanya, ia mencoba bertahan demi harapan akan hari tua yang lebih baik. Suatu hari yang naas baginya, ia kembali disiksa – seperti biasanya – begitu sakit, tak tahan lagi, ia melakukan perlawanan kepada sang majikan – seorang perempuan Saudi, Khairiya binti Hamid Mijlid. Ia menyerang sang majikan berulang kali pada kepala dengan pemotong daging dan menikamnya di leher. Terjadilah. Perkaranya masuk ke Pengadilan di Mekkah, 18 Mei 2011 ia divonis, harapannya hanya bantuan mediasi pemerintah agar turut melihat permasalahannya dengan jernih, kenapa ia menjadi begitu kalap.

Tetapi selang waktu berjalan, ia pasrah dan pemerintah khususnya kedutaan besar dan lembaga lain yang diharapkannya tak kunjung berhasil dalam negosiasi.

Tanpa dinyana Sabtu kemarin, 18 Juni 2011, seusai vonis yang masih dalam taraf mediasi antar pemerintah RI dan Arab Saudi berlangsung, tanpa pemberitahuan sedikitpun kepada pemerintah RI, eksekusi dilaksanakan, ia dipancung dengan pedang. Hukum berlangsung di negara tersebut dan saat ini masih ada sekitar 23 warga negara Indonesia (mayoritas PRT migran) menghadapi ancaman hukuman mati.

Keluarga di desa Sukadarma hanya berharap, jenazah Ruyati binti Satubi dapat dipulangkan kedesanya, “Kami yakin ibu bisa dimakamkan di sini (Indonesia),” kata Irwan, putra kedua Ruyati penuh harap.


=====================================================
Masukan E-mail anda kemudian klik Subscribe dan dapatkan Update Content terbaru secara GRATIS:



  Source: Berbagai Sumber

PASANG IKLAN GRATIS:: Tanpa Daftar :::
Iklan Langsung Tayang secara massal :::

Info Terkait

:::KONTER PULSA WAJIB TAHU INI:::

Terimakasih jika Anda berkenan memberi Komentar dengan bahasa yang Santun