bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Penelusuran Imanda Amalia, Korban tewas di Mesir

Penelusuran Imanda Amalia, Korban tewas di Mesir

UNRWA-Detikcom
Kabar tewasnya Imanda Amalia (28) yang berawal dari laman grup Facebook, menghebohkan publik. Belakangan, berbagai pihak membantah kabar ini mulai dari pemerintah Indonesia sampai badan PBB. Namun kebingungan ini tidak tuntas juga.

Bagaimanakah kabar tewasnya 'Manda' bermula? Inilah kronologi  tentang misteri Imanda dan simpang siurnya mengenai berita ini, sampai Jumat (4/3/2011):seperti dihimpun detikcom

Halaman Facebook- Science of Universe

Nenk Manda Amalia
Foto profil Facebook Nenk Manda Amalia


Pada Kamis (3/2), moderator laman grup Science of Universe memasang status kabar duka cita wafatnya Imanda Amalia, sekitar pukul 11.00 WIB. "Imanda Amalia (28 tahun), seorang warga negara Indonesia dan anggota (UNRWA) dilaporkan telah meninggal dunia akibat pergolakan politik di Mesir," demikian pengumuman di wall facebook itu.

Ucapan belasungkawa pun mengalir. Tidak lama kemudian seorang member bernama Pumy Kusuma memposting BlackBerry Messenger terakhir 'Manda' yang disebutnya diterima pada pukul 21.45 waktu Kairo, Rabu (2/1) malam.


Imanda Amalia
Foto Profil Facebook Imanda Amalia


"Doakan manda,

Kami tjebak dalam baku tembak
...Ambulance tertembak
Terkena lemparan batu
Blom bisa d evakuasi karna massa makin memanas ..

Please doakan manda dan kawan-kawan".

Untuk memastikan informasi ini, wartawan menghubungi juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kusuma Habir pukul 12.00 WIB. Namun, Kusuma masih belum mengetahui kabar itu.

Kemudian ramai di Twitter dan Facebook yang menyebutkan kalau 'Manda' bukan WNI melainkan WN Australia. Pukul 13.00 WIB, moderator pun menimpali dengan BBM dari rekan 'Manda' bernama Ayman Mahmoud. Ayman bahkan menceritakan kalau 'Manda' akan diterbangkan ke Perth, Australia.

"Imanda akan diberangkatkan ke Gaza, (Kamis) pagi ini, untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari semua kolega dan tim UNRWA, dan akan langsung diterbangkan ke Perth sore ini dengan pesawat PBB," jelasnya Mahmoud.

Beredar aneka informasi juga melalui BlackBerry, karena 'Manda' ternyata anggota komunitas BlackBerry Indonesia, id-bb. Lantas diinformasikan juga akun facebook 'Manda' adalah Nenk Manda Amalia.

Saat dikunjungi pukul 13.30 WIB, isi facebooknya adalah foto-foto aksi demo di Kairo dan Gaza. Dalam bagian informasi disebutkan profesinya adalah dokter di UNRWA, tinggal di Perth, Australia, penyanyi favoritnya Chrisye dan Opick. Kemlu tentu saja dikonfirmasi, hasilnya WNI bernama Imanda Amalia masih nihil.

Sementara akun facebook 'Nenk Manda Amalia' mendadak raib sekitar pukul 14.00 WIB.( ketika  mencari di Facebook, terdapat nama Nenk Manda Amalia dengan foto Laki-laki-Adm ) Kawan-kawan 'Manda' di facebook dan blackberry pun jadi bingung. Mereka selama ini berkomunikasi dengan Manda, bahkan menegaskan Manda adalah WN Australia keturunan Indonesia. Dia ingin menjadi WN Indonesia, namun keinginannya belum dipenuhi.

Belakangan, Science of Universe menarik pengumumannya dan menghapus posting BBM Manda sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka meminta maaf, namun tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Pihak keluarga mohon agar berita duka ini tidak disebarluaskan. Terima kasih atas segala perhatiannya," tutup mereka.

Sedangkan, foto yang beredar ternyata milik orang lain yang bernama Farina. Farina adalah warga Jakarta yang ternyata masih sehat walafiat. Kepada detikcom pukul 15.30 WIB, Farina mengatakan tidak tahu bagaimana fotonya ada di laman Science of Universe. Bahkan dia mengaku tidak kenal dengan Pumy Kusuma yang memasang foto yang aslinya adalah foto Farina berkunjung ke Darut Tauhid, Bandung.

Sore harinya pukul 17.00 WIB, Menlu Marty Natalegawa mengumumkan tidak ada WNI bernama Imanda Amalia. Sampai malam harinya sekitar pukul 18.00 WIB, muncul keterangangan dari Jubir UNRWA Christoper Gunnes kepada beberapa media nasional yang justru membenarkan ada staf UNRWA bernama Imanda Amalia, namun kewarganegaraannya belum dipastikan apakah Indonesia atau Australia.

Namun, ketika detikcom menghubungi Christoper pukul 22.00 WIB, dia justru membantah semua keterangan kepada media lain sebelumnya. "Tidak ada yang bernama Imanda Amalia (atau Manda-red) di UNRWA," tegas Christoper.

Lebih larut pada malam hari itu, Universitas Gadjah Mada juga memberikan keterangan. Mereka menyebutkan bahwa ada mahasiswi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kedokteran (FK) UGM bernama Imanda Amalia.

"Yang bersangkutan sehat walafiat, dan sekarang ada di Yogya," ujar Humas UGM, Suryo Baskoro, Kamis (3/2/2011) pukul 22.30 WIB malam.

Imanda yang mahasiswi UGM ini,  mengatakan kemungkinan hanya namanya saja yang sama. Namun dia bukan Manda yang diberitakan selama ini.

"Mas, silakan googling nama Imanda Amalia, nanti Mas bakal nemu beberapa nama yang sama. Salah satunya ada yang usia 28 tahun seperti yang disebut-sebut," imbuh Imanda Amalia, saat dihubungi , Jumat (4/2/2011) pukul 7.00 WIB pagi.

Pada Jumat (4/2/2011) pukul 9.00 WIB, pemerintah Australia pun memberikan keterangan resmi. "Dengan tidak adanya informasi lebih lanjut, Departemen Luar Negeri berpendapat tidak mungkin bahwa orang yang dilaporkan di berbagai media adalah warga negara Australia," demikian pernyataan Deplu Australia, lewat Konselor Urusan Publik Kedubes Australia di Jakarta, Jenny Dee,, Jumat (4/2/2011).

Keterangan resmi ini rupanya tidak lantas membuat sejumlah pihak puas, terutama mereka yang sudah berteman dengan 'IManda' cukup lama di jejaring maya. Jika Manda atau Imanda adalah tokoh fiktif, lantas siapakah sebenarnya 'Manda' yang berteman dengan mereka selama ini?

source:detikcom


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PASANG IKLAN GRATIS:: Tanpa Daftar :::
Iklan Langsung Tayang secara massal :::

Info Terkait

:::KONTER PULSA WAJIB TAHU INI:::

Terimakasih jika Anda berkenan memberi Komentar dengan bahasa yang Santun