ARTAV Anti Virus ternyata dibuat oleh anak SMP

Tampilan Artav versi 2.4

Artav, anti virus indonesia terbaru ini tenyata dibuat oleh bocah kelas 2 SMP Negeri 48 Bandung Arrival Dwi Sentosa (13)

Anak kedua dari pasangan Herman Suherman (45) dan Yeni Soffia (38) ini menciptakan anti virus yang dinamakan Artav Anti Virus. Karya luar biasanya ini dibuat olehnya selama setahun dengan menggunakan komputer usang milik keluarganya.

Arrival Dwi Sentos

Meski dibuat oleh bocah berumur belasan, namun anti virus berbasis visual basic ini cukup mumpuni dalam melawan virus lokal ataupun global. Tampilan grafis yang sederhana serta dukungan data base virus yang terus terbarui membuat Artav Anti Virus ini banyak diunduh.

Sebenarnya tak ada yang istimewa pada diri Arrival Dwi Sentosa ini, Dia terlihat biasa seperti anak-anak seusianya yang doyan main game dan internetan. Tetapi ternyata di balik itu ia menyimpan potensi yang luar biasa di bidang teknologi anti virus.

Asal nama Artav

Arrival dan keluarganya yang tinggal di rumahnya di Gang Adiwinata No 9, Bojongsoang, Kabupaten Bandung menuturkan bahwa Nama Artav adalah singkatan dari Arrival Taufik Anti Virus,
yang diambil dari Namanya sendiri Arrival Dwi Sentosa dan nama kakaknya Taufik Aditya Utama. Kemudian disingkat menjadi Artav menurutnya biar nampak lebih keren.

Ival panggilan akrab Arrival, mengaku melibatkan kakaknya yang baru duduk di kelas 2 SMA Negeri 25 Bandung ini karena dirinya tidak bisa mendesain. Karenanya semua desain yang ada dalam program anti virus buatannya adalah hasil kreasi kakaknya.

Asal muasal ketertarikan dirinya untuk membuat anti virus karena kekesalan dirinya terhadap komputer di rumahnya sering terkena virus. Dulu dia berkali-kali menginstal ulang untuk membasmi virus yang menginfeksi komputernya.

Karena penasaran dengan virus-virus yang menyerang komputer di rumahnya ia kemudian mencari tahu di internet bagaimana cara kerja virus dan di belilah buku tentang visual basic untuk memahami cara kerja virus.

Untuk melengkapi data virus di dalam anti Virusnya, Ival bergerilya dari warnet satu ke warnet lain di bandung untuk berburu virus, hingga berhasil mengumpulkan 2000 an jenis virus dengan sekitar 500.000 Varian yang siap di update dengan Artav.
Dalam perburuannya tersebut tak jarang Ival ditolak karena dianngap akan merusak komputer warnet.

Perlu waktu satu tahun bagi Ival untuk membuat Artav. Awalnya Ival memberikan anti virus buatannya kepada teman-teman dan keluarganya. Mendapatkan respon yang positif, dirinya lalu memberanikan diri untuk memposting anti virus buatannya itu di akun facebook miliknya. Begitu diposting di facebook, respon dari masyarakat cukup bagus, bahkan kini diminati baik di dalam maupun di luar negeri.