Simbol Halloween yang dimengerti secara universal adalah labu yang diukir membentuk wajah "menyeramkan" yang disebut Jack-o'-lantern. Di dalam Jack-o'-lantern biasanya diletakkan lilin menyala atau lampu agar terlihat lebih seram di tempat gelap.
Di Amerika Serikat, lentera Jack-o'-lantern sering diletakkan di depan pintu masuk rumah sesudah hari mulai gelap. Tradisi mengukir Jack-o'-lantern berasal dari Amerika Utara yang banyak menghasilkan labu berukuran besar.
Simbol-simbol perayaan Halloween menggambarkan keadaan alam di musim gugur, termasuk labu hasil panen dan orang-orangan sawah sebagai penjaga hasil panen. Selain itu, simbol-simbol Halloween juga dekat dengan kematian, keajaiban, monster, dan karakter menyeramkan hasil rekaan pembuat film Amerika dan perancang grafis. Karakter-karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween adalah setan dan iblis dari kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, penyihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala. Karakter film horor klasik seperti drakula atau monster Frankenstein juga dipakai untuk perayaan Halloween. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween berwarna ungu, hijau dan merah.
Tradisi Lokal yang mendunia
Walaupun Halloween paling ramai dirayakan di Amerika, sebenarnya tradisi ini berasal dari Irlandia. Halloween berasal dari festival Samhain yang dirayakan oleh bangsa Galia kuno. Perayaan ini dipercaya sebagai berakhirnya ‘masa terang’ (musim semi dan musim panas) dan dimulainya ‘masa gelap’ (musim gugur dan musim dingin).
Agar arwah yang jahat tidak mengganggu perayaan mereka, maka di malam itu bangsa Galia Kuno akan mengenakan topeng atau berdandan sebagai makhluk gaib, sehingga arwah yang jahat menganggap mereka tidak seharusnya diganggu. Dari kepercayaan inilah muncul tradisi untuk mengenakan kostum saat perayaan Halloween.
Kini Halloween tidak hanya dirayakan di Irlandia dan Amerika, namun juga di seluruh dunia, bahkan termasuk Indonesia. Walaupun di Indonesia Halloween tidak semeriah di luar negeri dimana para penduduknya memasang hiasan Halloween di depan rumah, atau anak-anaknya mengenakan kostum dan meminta permen ke para tetangga yang disebut dengan tradisi ‘trick or treat’, namun hari raya ini sudah bisa dirasakan di berbagai tempat hiburan di Jakarta.
Negara-negara yang selalu mengikuti Halloween dan turut merayakannya diantaranya Austria, Belgia, China, Hongkong dan Jerman. Pada setiap Perayaan Halloween, setiap negara punya tradisi uniknya masing-masing, seperti di Hongkong misalnya, Perayaan Halloween di Hong Kong dikenal sebagai ‘Yue Lan’ (Festival Arwah yang Lapar). Pada saat itu, dipercaya bahwa arwah dari dunia gaib mengitari dunia nyata selama 24 jam. Beberapa penduduk akan membakar gambar atau foto buah dan uang, dengan anggapan kedua hal tersebut dapat sampai ke arwah di dunia gaib dan memberikan mereka kebahagiaan.
Di Cina, festival Halloween disebut sebagai Teng Cieh. Hampir sama seperti di Austria, para penduduk Cina juga akan menyiapkan sesajen makanan dan air putih untuk para arwah nenek moyang mereka. Namun bedanya, di Cina sesajen tersebut ditempatkan didepan foto keluarga yang sudah tiada. Selain itu, lentera juga dinyalakan dengan kepercayaan dapat menerangi jalan para arwah yang berkunjung di malam itu.
Sementara diJerman, pada malam Halloween para penduduk menyimpan semua pisau mereka untuk mencegah bahaya yang terjadi saat para arwah berkunjung kerumah mereka pada malam itu.
Di Indonesia, Perayaan Hallowen tidak terlalu terasa karena sekedar dimeriahkan di Mall-mall dengan memajang hiasan Halloween, atau di tempat-tempat hiburan malam dengan mengadakan "Costum Party' pada malam Halloween.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih jika Anda berkenan memberi Komentar dengan bahasa yang Santun